Saturday, November 07, 2009

..akibat vaksinasi flu..

Hidup Desree Jennings (28) asal Washington DC, Amerika Serikat, kini tidak dapat sama seperti dahulu lagi. Tubuhnya tidak dapat bergerak normal berjalan ke arah depan, ia hanya dapat berjalan mundur ke arah belakang dan/atau berlari ke arah depan. Ketika berjalan, kesulitan kontrol gerak tubuh yang dialaminya terjadi kembali. Keunikan gangguan tersebut tidak sampai disitu saja, dirinya mengalami kesulitan berbicara, namun, ketika berlari dirinya dapat berbicara lancar dan normal seperti orang pada umumnya.

Beberapa media setempat sempat memberitakan anomali yang diderita gadis malang tersebut didapat setelah dirinya mendapatkan vaksinasi influenza 10 hari sebelum gangguan tersebut muncul. Stasiun lokal Channel 16 WADT memberitakan juga bahwa definisi gangguan yang dideritanya merupakan gangguan syaraf dystonia, sebuah gangguan yang disebutkan langka terjadi pada rasio banding 1 jiwa diantara 1 juta orang.

Dystonia adalah sebuah gangguan saraf pada tubuh yang masih belum diketahui penyebabnya. Sejauh ini dalam beberapa kasus ditemukan beberapa faktor sebagai faktor pemicu, seperti trauma pada otak, tumor otak, keracunan logam berat atau karbon monoksida, infeksi, dan reaksi obat, terutama obat anti-psikotik dan pengaruh keturunan (genetik).

Gangguan dystonia berindikasikan umum sebuah kelainan gerakan otot dalam beberapa kasus tertentu gangguan timbul ketika tubuh melakukan tugas tertentu. Gangguan gerakan berupa seperti kejang ataupun kram otot.

Gangguan Dystonia Bukan Dari Vaksin
Sumber lain Dystonia Medical Research Foundation menyebutkan bahwa gejala yang ada pada Jennings tidak menunjukan kesamaan dengan gangguan dystonia yang sebenarnya. Wicara dan ciri pergerakan abnormalnya (yang tidak terus menerus) justru menunjukkan kemungkinan gangguan dystonia yang memiliki dasar psikogenik atau psikologis. Disebutkan, kelainan yang diderita oleh Jennings sangat kecil sekali kemungkinan terdapat hubungannya dengan vaksinasi influenza yang didapatnya.

Pada kenyataannya, dalam tinjauan sensus kependudukan Amerika dan Kanada baru-baru ini, disebutkan sekitar 300,000 kasus dystonia di wilayah Amerika Utara. Kelainan dystonia sendiri mengambil sekitar porsi 3% dari jumlah total penduduk Amerika Serikat, yang artinya dystonia tidak termasuk kelainan langka. Sedangkan dalam sejarah pemberian vaksinasi influenza, baru kali ini ada kasus dystonia yang dikatakan berhubungan dengan pemberian vaksin tersebut.

Beberapa pihak melansir, pemberitaan yang kurang berimbang oleh beberapa media menyudutkan kelangsungan suksesi proses pemberian vaksin influenza dalam pencegahan pandemi flu A-H1N1 terkait pihak produsen vaksin yang sepihak diasumsikan meraup keuntungan kapitalis.

cr : klikdokter.com


No comments:

Post a Comment